Pengertian Abrasi Gigi adalah suatu keadaan dimana lapisan terluar yaitu email gigi terkikis secara mekanis, yang terjadi karena sebab-sebab tertentu dan terjadinya pada leher gigi. Bagian leher gigi merupakan bagian yang dekat dengan gusi. Apabila struktur email gigi telah rusak dan kerusakannya telah mencapai bagian dentin (tulang gigi) maka menyebabkan gigi menjadi sensitive
Pada gigi yang mengalami abrasi, dentin tidak lagi dilidungi oleh email. Membuat poripori pada dentin (tubuli dentin) menjadi terbuka. Tubuli dentin terhubung dengan pembuluh syaraf di dalam gigi, maka timbulah rasa linu pada gigi tersebut.
Abrasi Pada Gigi
Pada umumnya abrasi terjadi pada usia dewasa, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada usai muda. Gesekan yang terus menerus dan berlangsung lama membuat email gigi menjadi terkikis. Bahkan bila tidak segera ditangani abrasi bisa berlanjut mengikis dentin dan dapat mengenai jaringan syaraf pada ruang pulpa di dalam gigi.
Seorang ibu usia 30 tahun mengeluh dengan keadaan gigi sering linu bila terkena dingin atau panas, baik saat minum, makan atau saat berkumur. Padahal ibu tersebut rajin menyikat gigi sehari tiga kali dan giginya tidak berlubang, tapi pada leher gigi terlihat ada cekungan.
Keluhan ibu tersebut adalah timbulnya rasa linu pada gigi bila terkena rangsang dingin atau panas. Gigi tidak berlubang dan ada cekungan di leher gigi. Rasa linu tersebut timbul karena gigi menjadi lebih sensitif, istilahnya adalah hypersensitif. Bisa terjadi pada satu gigi saja atau pada beberapa gigi.
Gigi dengan hypersensitif bisa disebabkan oleh banyak hal. Melihat adanya cekungan pada bagian leher gigi besar kemungkinan hypersensitif disini disebabkan oleh adanya abrasi pada leher gigi.
Adapun ciri ciri dari gigi abrasi adalah:
- Terlihat atau terasa adanya cekungan tajam berbentuk v kecil pada leher gigi dekat gusi.
- Rasa linu atau nyeri bila makanan atau minuman yang panas ataupun dingin. Bahkan hembusan angin pada gigi juga dapat menimbulkan rasa ngilu dan nyeri.
Meskipun email merupakan bagian terkeras dari gigi, lama kelamaan bisa terkikis secara mekanis. Beberapa tindakan kita, tanpa disadari bisa menjadi penyebab kerusakan gigi. Kita perlu tahu tindakan yang justru malah membuat kerusakan pada gigi.
Penyebab Abrasi Gigi
Penyebab abrasi yang paling sering ditemukan adalah karena cara sikat gigi yang salah. Berikut adalah beberapa penyebab abrasi gigi:
- Cara menyikat gigi yang kurang tepat.
- Sikat gigi dengan tekanan yang keras dan gerakan horizontal (kekiri kekanan) memudahkan gigi abrasi
- Kebiasaan buruk misalnya menggigit pensil.
- kebiasaan menggigit kuku, pulpen dan kebiasaan iseng membuka botol minuman dengan gigi ternyata menyebabkan kerusakan email gigi. Gesekan yang dialami gigi akan membuat lapisan gigi mudah terkikis.
- Kawat pada gigi palsu yang terlalu mencengkeram.
- Cengkeraman kawat yang terlalu kuat pada gigi tiruan dapat menimbulkan kerusakan pada struktur gigi.
- Kebiasaan menggunakan tusuk gigi yang berlebihan di antara gigi.
- Sering menggunakan tusuk gigi juga menyebabkan terjadinya abrasi pada gigi.
- Penggunaan sikat gigi dengan bulu sikat yang keras.
- Sikat gigi dengan bulu yang keras tidak baik untuk gigi
Bila gigi sudah abrasi harus segera dilakukan tindakan. Bila tidak pengikisan pada gigi akan semakin dalam dan rasa sakit akan semakin hebat.
Penanganan Akibat Abrasi Gigi
Tindakan pada gigi abrasi dilakukan sesuai dalamnya kikisan yang terjadi pada gigi.
1. Mengoleskan fluor.
Pengolesan flour pada gigi yang mengalami abrasi dilakukan jika keadaan abrasi gigi tidak parah. Hal ini dilakukan sebagai satu tindakan pencegahan dari proses pembentukan karies gigi dan mencegah gigi berlubang. Flour ini dapat diberikan dalam bentuk obat kumur, gel atau pasta yang dioleskan langsung ke area gigi yang dirasa mengalami abrasi.
2. Penambalan gigi.
Bila pengikisan sudah mengenai dentin maka tindakan yang dilakukan adalah penambalan gigi. Fungsi tambalan adalah mengganti lapisan email yang hilang, sehingga rasa ngilu teratasi.
3. Menghilangkan penyebab abrasi
Bila abrasi disebabkan oleh kebiasaan buruk, misalnya menggigit kuku. Maka kebiasaan buruk itu harus dihilangkan. Bila karena kawat dari gigi palsu yang tidak baik, maka lakukan perbaikan pada gigi palsu.
Berikut adalah perawatan gigi sehari hari agar gigi terhindar dari abrasi yang menjadi penyebab rasa linu:
- Jangan menyikat gigi terlalu keras dan menekan. Gunakan tekanan ringan dan gerakan menyikat gigi yang tepat.
- Gunakan bulu sikat gigi yang lembut sampai sedang, dengan kepala sikat gigi yang kecil.
- Lebih berhati-hati pada saat menyikat gigi taring dan geraham kecil anda, sebab kedua gigi ini berada di sudut mulut anda. Yang biasanya secara tidak sengaja anda membersihkan bagian ini terlalu berlebihan, sehingga dapat menyebabkan abrasi gigi.
- Hindari pasta gigi yang banyak mengandung bahan abrasif, misalnya pasta gigi untuk pemutih.
- Hindari penggunaan tusuk gigi, dan beralih ke benang gigi.
Abrasi sebenarnya mudah dihindari, cukup dengan perawatan gigi yang baik dan benar. Rajin sikat gigi saja tidak cukup, terapkan cara sikat gigi seperti telah dituliskan diatas. Sayangilah gigi kita, gigi adalah salah satu bagian penting dalam tubuh kita.
Abrasi Pada Gigi – Kesehatan Gigi