Kelainan gigi dan mulut ada banyak macamnya. Bisa terjadi pada orang rajin membersihkan gigi maupun yang tidak merawat gigi dengan benar. Banyak faktor yang menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi.
Kelainan Mulut Dan Gigi
Mengingat peran gigi dan mulut sebagai sarana yang penting bagi tubuh sekaligus menjadi titik awal dari pencernaan, maka harus dimengerti masalah-masalah yang bisa terjadi. Berikut ini masalah yang sering ditemui pada gigi dan mulut:
Bau mulut.
Dikenal dengan sebutan halitosis. Halitosis yang sebenarnya adalah bau nafas membandel yang tidak hilang meski sudah menggosok gigi, flossing dan berkumur. Bau nafas tak sedap dapat membuat seseorang merasa minder dan malu. Namun ini adalah sesuatu yang lumrah dan dapat diatasi.
Bau mulut bisa disebabkan oleh kumpulan bakteri yang berlebihan pada rongga mulut seseorang. Aroma tidak sedap dari mulut ini juga bisa muncul karena adanya masalah pada kesehatan gigi. Beberapa di antaranya adalah akumulasi karang gigi yang tidak pernah dibersihkan, gigi berlubang yang tidak dirawat, dan sisa akar yang tidak diambil. Baca Cara Atasi Bau Mulut.
Penyakit gusi.
Istilah kedokteran disebut gingivitis atau radang gusi. Ditandai dengan gusi berdarah saat sikat gigi. Warna gusi berubah dari warna normal pink menjadi kemerahan. Bisa juga disertai pembengkakan. Bila tidak ditangani bisa meluas ke jaringan tulang penyangga gigi, mengenai jaringan periodantal. Pada tahap ini disebut periodontitis.
Penyakit gusi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya buruknya kebersihan mulut, merokok, dan akibat faktor genetik. Dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter gigi pada saat gejala awal muncul, agar tidak berlanjut menjadi lebih parah.
Pada gejala awal biasanya dokter gigi akan melakukan pembersihan karang gigi. Bila lebih lanjut lagi maka perawatan dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit.
Gigi berlubang.
Ada beberapa penyebab gigi berlubang. Penyebab paling umum adalah karena terjadinya proses karies. Karies terjadi karena kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut atau cara sikat gigi yang tidak benar.
Penyebab lain adalah menyikat gigi terlalu keras, menyebabkan terjadinya abrasi pada leher gigi. Karies dan abrasi adalah kerusakan gigi yang dapat ditanggulangi dengan melakukan penambalan pada gigi. Bila karies atau abrasi sudah dalam sampai mengenai ruang pulpa maka tindakan yang dilakukan adalah perawatan saluran akar. Setelah itu baru bisa dilakukan penambalan.
Sariawan.
Sariawan adalah luka kecil dan dangkal yang muncul pada jaringan lunak pada mulut atau pada dasar gusi. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan mempersulit makan dan berbicara. Tidak diketahui pasti penyebab timbulnya sariawan.
Beberapa kejadian seperti bagian dalam mulut yang tergigit saat mengunyah dan sikatan gigi yang terlalu kuat, diyakini dapat memicu munculnya sariawan. Pemakaian pasta gigi yang tidak sesuai juga dapat memicu terjadinya sariawan, pada orang yang alergi terhadap deterjen maka pilihlah pasta gigi yang bebas deterjen.
Bila penyebab sariawan adalah trauma karena gigi tajam atau tergigit saat mengunyah, maka penyebabnya harus dihilangkan. Misalnya dengan mengasah gigi yang tajam. Meskipun rasa perihnya tidak menyenangkan, tapi sariawan biasanya tidak berbahaya dan seiring berjalannya waktu, dapat hilang dengan sendirinya. Bila sariawan tidak sembuh dalam jangka waktu yang lama, maka harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi.
Gigi geraham bungsu.
Gigi bungsu atau gigi molar ketiga biasa tumbuh dalam rentang umur 17-24 tahun. Jika gigi ini tumbuh miring maka muncul gejala bengkak, nyeri, atau bahkan demam. Terlebih jika gigi ini menusuk gusi, rasanya akan menjadi sangat nyeri. Gigi bungsu akan tumbuh di empat bagian rahang, yaitu kanan atas belakang, kiri atas belakang, kanan bawah belakang, dan kiri bawah belakang.
Tidak ada cara mencegah gigi bungsu ini untuk tidak tumbuh miring. Pertumbuhan gigi ini bersifat alamiah dan tergantung benih giginya. Jika benihnya bagus maka gigi tersebut akan tumbuh lurus. Maka saat gigi ini tumbuh berpotensi sangat besar untuk sakit.
Jika gigi bungsu ini tumbuh miring lalu berbahaya bagi gigi lain atau bahkan gusi, maka harus dicabut. Pencabutan gigi ini biasa disebut operasi odontektomi dan harus ditangani oleh dokter spesialis bedah mulut. Sebelumnya Anda akan melakukan foto rontgen panoramic gigi untuk melihat kemiringan gigi.
Pencegahan Masalah Mulut Dan Gigi
Menyadari banyaknya masalah gigi yang bisa terjadi, maka cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mencegah kondisi tersebut agar tidak terjadi. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah masalah pada gigi:
- Yang paling utama adalah menjaga kebersihan mulut, minimal menyikat gigi 2 kali sehari. Bila ada makanan terjebak di antara dua gigi gunakan lah debtal floss untuk membersihkannya.
- Jangan terburu buru saat menyikat gigi
- Gunakan pasta gigi yang sesuai dengan kondisi gigi dan mulut anda
- Menjaga pola makan. Batasi makanan dan minuman asam, seperti minuman soda, yoghurt, dan jeruk asam. Semua ini dapat mengikis sebagian email. Selain itu, makanan tinggi gula dan minuman bersoda dapat meningkatkan risiko gigi berlubang.
- Hindari merokok. Kebiasaan merokok dapat merusak sel-sel di gusi, mengganggu aliran darah ke gusi, serta memengaruhi tulang dan jaringan lunak di sekitar gigi. Hal ini membuat perokok lebih rentan mengalami penyakit gigi dan gusi. Merokok dan Pengaruhnya Pada Gigi dan mulut. Selain itu, merokok juga membuat nafas jadi tidak sedap, meningkatkan pembentukan plak, leukoplakia, hingga risiko kanker mulut.
Bila menemukan kondisi atau keadaan seperti tersebut di atas, segeralah mengunjungi dokter gigi. Mencegah akan lebih baik dari pada mengobati. Pengobatan saat dini juga akan lebih mudah ditangani. Pentingnya Perawatan Gigi dengan rutin mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan dapat mencegah kerusakan gigi dan mulut. Kelainan pada gigi dapat ditemukan dini.
Sumber: DRG. ETTY M. HUSTIOWATI, POLIKLINIK KP-DJBC
Kelainan Mulut Dan Gigi Serta Cara Penanggulangannya