Kucing dikenal sebagai hewan peliharaan yang cerdas dan sensitif terhadap lingkungan sekitar. Banyak pemilik kucing yang merasa bahwa peliharaan mereka bisa merasakan perasaan atau emosi mereka. Bahkan, menurut gatto-domizio sering kali kucing tampak bisa mengetahui saat pemiliknya sedang sedih, stres, atau bahagia. Lantas, apakah benar bahwa kucing bisa merasakan emosi pemiliknya? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menggali lebih dalam tentang
Kucing Memiliki Indra Penciuman yang Tajam
Salah satu alasan mengapa kucing bisa merasakan emosi pemiliknya adalah indra penciuman mereka yang luar biasa tajam. Kucing memiliki sekitar 50 hingga 80 juta sel penciuman, sedangkan manusia hanya memiliki sekitar 5 juta. Ini berarti kucing dapat mencium aroma dengan sangat sensitif, termasuk perubahan hormon yang terjadi pada manusia ketika seseorang merasa stres, cemas, atau bahagia.
Misalnya, saat manusia merasa cemas atau stres, tubuh mengeluarkan feromon atau zat kimia tertentu yang bisa tercium oleh kucing. Hal ini dapat memicu respons kucing yang lebih dekat atau lebih waspada terhadap pemiliknya, karena mereka mampu mendeteksi perubahan dalam tubuh manusia.
Respons terhadap Ekspresi Wajah dan Bahasa Tubuh
Kucing juga sangat peka terhadap ekspresi wajah dan bahasa tubuh manusia. Mereka dapat membaca gerakan tubuh dan ekspresi wajah untuk memahami apakah seseorang sedang bahagia, marah, atau sedih. Misalnya, kucing sering kali bisa merasakan ketika pemiliknya tampak cemas atau tidak nyaman, dan mereka bisa mendekati dengan cara yang menenangkan, seperti duduk di dekat pemiliknya atau menjilati tangan mereka.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kucing lebih cenderung merespons secara positif terhadap ekspresi wajah manusia yang menunjukkan kebahagiaan atau kebaikan. Sebaliknya, kucing mungkin akan menjauh atau merasa cemas ketika mereka melihat ekspresi wajah yang mengindikasikan kemarahan atau ketegangan.
Pengalaman dan Koneksi Emosional
Kucing, seperti anjing, memiliki kemampuan untuk membangun ikatan emosional yang kuat dengan pemiliknya. Kucing yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kasih sayang cenderung lebih sensitif terhadap perasaan pemiliknya. Ketika pemiliknya sedang merasa sedih atau cemas, kucing mungkin akan mendekati mereka, duduk di pangkuan, atau berbaring di dekat mereka. Ini adalah salah satu cara kucing memberikan kenyamanan dan dukungan emosional.
Melalui ikatan ini, kucing belajar untuk mengenali perubahan dalam suasana hati pemiliknya dan berperilaku dengan cara yang menenangkan. Kucing yang sangat dekat dengan pemiliknya sering kali bisa merasakan perubahan emosi dan merespons dengan cara yang penuh kasih.
Kucing Menciptakan Rutin yang Menenangkan
Kucing dikenal dengan kecintaan mereka terhadap rutinitas. Mereka merasa aman ketika ada konsistensi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, kucing bisa merasakan perubahan emosi pemiliknya melalui gangguan dalam rutinitas mereka. Misalnya, jika pemiliknya sedang stres atau cemas, mereka mungkin lebih cenderung meninggalkan rutinitas sehari-hari, seperti waktu makan atau bermain, yang dapat mempengaruhi suasana hati kucing.
Ketika rutinitas terganggu, kucing bisa merasa cemas atau tertekan, dan mereka mungkin akan mencari perhatian dari pemiliknya atau menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Kucing juga bisa merasakan perasaan cemas atau tegang melalui perubahan dalam suara atau gerakan tubuh pemilik mereka, yang bisa mempengaruhi suasana hati kucing.
Perilaku Kucing yang Berubah Berdasarkan Emosi Pemilik
Banyak pemilik kucing yang melaporkan bahwa kucing mereka berperilaku berbeda saat pemiliknya sedang dalam suasana hati yang berbeda. Misalnya, kucing mungkin menjadi lebih perhatian dan menempel pada pemiliknya saat mereka merasa sedih atau sakit. Sebaliknya, jika pemiliknya terlihat bahagia atau rileks, kucing bisa lebih aktif dan bermain lebih banyak.
Selain itu, beberapa kucing menunjukkan kecenderungan untuk mencari tempat yang tenang atau menyendiri saat pemiliknya sedang marah atau cemas. Hal ini bisa menunjukkan bahwa kucing sensitif terhadap perubahan emosional pemiliknya dan menyesuaikan perilaku mereka untuk menghindari ketegangan atau stres.
Kucing Menggunakan Suara untuk Berkomunikasi
Kucing juga mengandalkan suara untuk berkomunikasi dengan pemiliknya. Mereka bisa mengenali perbedaan dalam nada suara pemilik mereka dan merespons sesuai dengan perubahan tersebut. Misalnya, ketika pemiliknya berbicara dengan lembut dan penuh kasih, kucing bisa merasa lebih tenang dan mendekati mereka. Sebaliknya, jika pemiliknya berbicara dengan suara keras atau tegang, kucing mungkin merasa terancam atau cemas.
Suara pemilik yang lembut dan penuh perhatian bisa membantu menenangkan kucing, sementara suara yang lebih keras atau tidak ramah bisa membuat kucing merasa cemas. Oleh karena itu, perubahan dalam cara pemilik berbicara juga bisa memengaruhi emosi kucing.
Studi tentang Kucing dan Emosi Manusia
Beberapa penelitian ilmiah juga menunjukkan bahwa kucing memiliki kemampuan untuk merasakan perasaan manusia. Sebuah studi yang diterbitkan dalam “Animal Cognition” menunjukkan bahwa kucing dapat mengenali emosi manusia dengan melihat ekspresi wajah dan mendengar suara pemiliknya. Kucing menunjukkan respons yang lebih positif terhadap ekspresi wajah manusia yang menunjukkan emosi positif, seperti kebahagiaan, dan respons yang lebih menghindar saat melihat ekspresi wajah yang menunjukkan kemarahan atau ketegangan.
Studi lain juga mengungkapkan bahwa kucing cenderung mendekati pemiliknya yang sedang sedih atau cemas dan memberikan kenyamanan. Ini menunjukkan bahwa kucing dapat membentuk ikatan emosional yang dalam dengan manusia dan peka terhadap perubahan dalam suasana hati mereka.
Kesimpulan
Kucing memang memiliki kemampuan untuk merasakan emosi pemiliknya, baik melalui indra penciuman yang tajam, ekspresi wajah, bahasa tubuh, serta ikatan emosional yang terbentuk antara kucing dan manusia. Kucing dapat menunjukkan empati dan memberikan kenyamanan saat pemiliknya merasa stres, cemas, atau sedih. Sebagai pemilik, memahami bahwa kucing bisa merasakan perasaan kita membantu memperkuat hubungan emosional dengan mereka dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis bagi peliharaan kita.