Menyusui adalah momen penting yang tidak hanya memberikan nutrisi terbaik bagi bayi, tetapi juga mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak. Air susu ibu (ASI) merupakan sumber gizi alami yang tidak tergantikan bahkan oleh susu formula yang paling mahal sekalipun. Menyusui memberikan banyak manfaat baik bagi bayi maupun ibu, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga dari aspek psikologis.
Mengapa ASI Begitu Penting Bagi Bayi?
- Nutrisi Lengkap dan Gizi Terbaik ASI mengandung nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Zat gizi yang terkandung di dalam ASI, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral, hadir dalam proporsi yang tepat dan mudah diserap oleh tubuh bayi. Selain itu, ASI mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.
- Meningkatkan Ikatan Emosional Menyusui bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga membangun ikatan yang kuat antara ibu dan bayi. Kontak kulit dengan kulit saat menyusui membuat otak bayi melepaskan hormon oksitosin (dikenal sebagai “hormon cinta”), yang membuat bayi merasa tenang dan terlindungi. Ini juga meningkatkan rasa kedekatan dan cinta antara ibu dan anak.
- Membantu Bayi Tidur Nyenyak ASI mengandung hormon koleksitokinin, yang membantu bayi merasa rileks dan mudah tertidur setelah menyusu. Inilah alasan mengapa bayi yang disusui sering kali lebih mudah tidur nyenyak.
5 Tips Wajib Bagi Ibu Menyusui
Untuk mendukung proses menyusui yang optimal dan memastikan bayi mendapatkan semua manfaat dari ASI, berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui:
1. Jangan Menjadwalkan Pemberian ASI
- Susui bayi sesuai kebutuhan (on demand): Menyusuilah kapan saja bayi merasa lapar dan berhenti hanya setelah ia merasa cukup. Bayi memiliki lambung yang kecil dan ASI sangat mudah dicerna, sehingga bayi akan merasa lapar lebih cepat, terutama saat masih sangat muda.
- Kandungan ASI bervariasi selama sesi menyusui: Pada awal sesi, ASI cenderung rendah lemak, namun kandungan lemak meningkat di akhir sesi. Jika ibu menghentikan menyusui terlalu cepat, bayi tidak mendapatkan cukup lemak, yang penting untuk pertumbuhan dan rasa kenyang.
- Frekuensi menyusui mempengaruhi produksi ASI: Semakin sering ibu menyusui, semakin banyak hormon prolaktin yang dilepaskan untuk meningkatkan produksi ASI. Sebaliknya, jika menyusui dilakukan secara terjadwal atau jarang, produksi ASI dapat menurun.
2. Jaga Keseimbangan Kedua Payudara
- Susui dengan kedua payudara secara bergantian: Setiap kali memulai sesi menyusui, gunakan payudara yang terakhir kali disusukan pada sesi sebelumnya. Ini akan menjaga produksi ASI tetap seimbang pada kedua payudara dan mencegah pembengkakan.
3. Bantu Bayi Bersendawa Setelah Menyusu
- Cara membantu bayi bersendawa: Setelah menyusui, gendong bayi secara tegak di pundak sambil menepuk-nepuk lembut punggungnya. Ini membantu mengeluarkan udara yang mungkin terisap selama menyusu, mencegah bayi dari kembung atau muntah (gumoh).
4. Atasi ASI yang Memancar Terlalu Kencang
- Mengurangi pancaran ASI yang terlalu deras: Jika ASI memancar terlalu kencang, keluarkan sedikit terlebih dahulu dengan tangan sebelum menyusui. Caranya adalah dengan menopang payudara secara lembut, mengurut ke arah areola, dan menekan areola dengan ibu jari serta jari-jari untuk mengeluarkan ASI secara perlahan. Ini membantu mencegah bayi tersedak dan menolak menyusu.
5. Menyimpan ASI Perah dengan Benar
- Penyimpanan ASI yang benar: Ibu yang harus meninggalkan bayinya karena bekerja atau keperluan lain dapat memerah ASI dan menyimpannya. ASI yang diperah dapat disimpan di suhu ruangan yang bersih selama 6-8 jam, di dalam kulkas selama 2×24 jam, atau di freezer dengan suhu di bawah -18°C hingga 2 minggu.
- Cara mencairkan dan memanaskan ASI: ASI beku dapat dicairkan dengan cara merendam wadah dalam air hangat (jangan direbus atau dipanaskan di microwave). Memanaskan ASI di atas 62°C selama lebih dari 30 menit dapat merusak kandungan antibodi penting, seperti IgG, IgA, dan IgN, yang berperan dalam melindungi bayi dari infeksi.
Kesimpulan
Menyusui adalah langkah terbaik untuk memberikan awal yang sehat bagi bayi. Selain manfaat gizi yang tidak bisa digantikan, menyusui juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Dengan mengikuti tips menyusui yang tepat, ibu dapat memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang optimal, tumbuh sehat, dan merasa aman. Bagi ibu yang menghadapi tantangan dalam menyusui, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi atau tenaga medis untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Manfaat Pemberian ASI untuk Bayi dan Tips Menyusui yang Tepat