Pengertian sunat, atau dikenal juga sebagai khitan, adalah prosedur medis yang melibatkan pemotongan sebagian atau seluruh kulit selubung kepala penis (kulup), sehingga bagian kepala penis (glans) dapat terbuka. Prosedur ini biasanya dilakukan pada bayi, anak-anak, atau remaja, tetapi juga dapat dilakukan pada orang dewasa. Sunat telah menjadi bagian dari tradisi di berbagai budaya dan agama di seluruh dunia.
Alasan Mengapa Pria Disunat
Sunat dilakukan dengan berbagai tujuan, baik karena alasan agama, kesehatan, atau kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pria disunat:
1. Tradisi Agama
Sunat memiliki makna penting dalam beberapa tradisi agama:
- Islam: Sunat adalah salah satu sunnah yang dianjurkan bagi pria Muslim. Biasanya dilakukan sebelum masa pubertas sebagai bagian dari penyucian diri.
- Yahudi: Dalam tradisi Yahudi, sunat dilakukan pada bayi laki-laki pada hari kedelapan setelah kelahiran sebagai bagian dari perjanjian agama.
- Kristen: Meskipun sunat tidak diwajibkan dalam semua kelompok Kristen, beberapa komunitas tetap melakukannya sebagai bagian dari tradisi.
2. Fimosis
Fimosis adalah kondisi di mana kulup terlalu sempit sehingga tidak dapat ditarik ke belakang melewati kepala penis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh:
- Bawaan sejak lahir: Pada anak-anak di bawah usia lima tahun, kulup yang tidak sepenuhnya dapat ditarik masih dianggap normal. Seiring bertambahnya usia, biasanya kulup akan menjadi lebih longgar dan elastis.
- Infeksi berulang: Fimosis dapat terjadi jika ada infeksi atau peradangan yang berulang pada kulit kulup, yang menyebabkan jaringan parut dan penyempitan.
Masalah yang disebabkan oleh fimosis:
- Akumulasi smegma: Kotoran yang terperangkap di bawah kulup dapat menyebabkan infeksi dan peradangan.
- Kesulitan buang air kecil: Fimosis yang parah dapat membuat buang air kecil menjadi menyakitkan.
- Nyeri saat ereksi atau hubungan seksual: Pada pria dewasa, fimosis bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berhubungan intim.
Dalam kasus fimosis yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan, sunat menjadi solusi yang efektif.
3. Parafimosis
Parafimosis terjadi ketika kulup berhasil ditarik ke belakang, namun tidak dapat dikembalikan ke posisi semula untuk menutupi kepala penis. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan gangguan aliran darah ke kepala penis.
- Penyebab utama: Parafimosis sering kali disebabkan oleh peradangan atau penyempitan kulup setelah ditarik ke belakang.
- Penanganan medis: Dokter mungkin dapat memperbaiki parafimosis secara manual, tetapi jika kondisinya tidak membaik, sunat mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
4. Peradangan Kepala Penis (Balanitis)
Balanitis adalah peradangan pada kepala penis yang dapat disebabkan oleh:
- Kebersihan yang buruk: Akumulasi smegma di bawah kulup bisa menyebabkan iritasi dan infeksi.
- Fimosis: Ketidakmampuan untuk menarik kulup ke belakang membuat area di bawah kulup sulit dibersihkan, sehingga meningkatkan risiko peradangan.
- Iritasi dari produk kebersihan: Penggunaan sabun atau bahan kimia yang tidak cocok dapat memperparah kondisi.
Sunat dapat mencegah balanitis dengan cara memudahkan kebersihan pada area genital.
5. Alasan Kesehatan
Di beberapa negara maju, sunat dianjurkan karena alasan kesehatan, meskipun tidak selalu diwajibkan. Beberapa manfaat kesehatan dari sunat termasuk:
- Mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK): Penelitian menunjukkan bahwa pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena ISK, terutama pada anak-anak.
- Mencegah kanker penis: Walaupun jarang, kanker penis lebih mungkin terjadi pada pria yang tidak disunat.
- Mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan: Pria yang disunat dilaporkan memiliki risiko lebih rendah menularkan infeksi HPV (Human Papillomavirus), yang merupakan penyebab utama kanker serviks pada wanita.
- Kebersihan yang lebih baik: Tanpa kulup, produksi smegma berkurang, sehingga area genital lebih mudah dijaga kebersihannya.
6. Alasan Seksual
Beberapa pria memilih sunat karena alasan seksual, termasuk:
- Mencegah ejakulasi dini: Kulup yang panjang dapat mempengaruhi sensitivitas glans, yang berpotensi menyebabkan ejakulasi lebih cepat.
- Meningkatkan pengalaman seksual: Sunat dapat mengurangi sensitivitas glans secara bertahap, sehingga membantu pria yang mengalami ejakulasi dini untuk mengontrol lebih baik saat berhubungan intim.
Namun, penting untuk dicatat bahwa perubahan sensitivitas ini bervariasi antara individu. Sementara beberapa pria merasa manfaatnya positif, yang lain mungkin merasa penurunan sensitivitas tidak diinginkan.
Proses dan Perawatan Setelah Sunat
Prosedur sunat dapat dilakukan dengan beberapa teknik, tergantung pada usia pasien dan preferensi dokter. Pada bayi, sunat biasanya dilakukan dalam beberapa menit dengan anestesi lokal. Pada anak yang lebih besar atau pria dewasa, prosedur ini bisa memakan waktu lebih lama dan memerlukan lebih banyak waktu pemulihan.
Perawatan setelah sunat:
- Kontrol perdarahan: Area bekas sunat mungkin sedikit berdarah selama beberapa jam pertama.
- Pembersihan dan perawatan luka: Jagalah agar area sunat tetap bersih dan kering. Gunakan salep antibiotik jika direkomendasikan oleh dokter.
- Menghindari aktivitas berat: Hindari aktivitas fisik yang berlebihan selama beberapa minggu setelah sunat untuk mempercepat proses penyembuhan.
- Kompres dingin: Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri.
Kesimpulan
Sunat atau khitan bukan hanya sekadar tradisi agama, tetapi juga dapat memberikan manfaat medis dan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah dengan fimosis, parafimosis, atau peradangan. Selain itu, sunat dapat meningkatkan kebersihan genital, mencegah infeksi, dan bahkan berpotensi memperbaiki fungsi seksual pada pria dengan masalah ejakulasi dini.
Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan sunat, terutama pada pria dewasa, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memahami manfaat, risiko, dan prosedur yang terlibat.
Sunat atau Khitan: Pengertian, Alasan, dan Manfaatnya