Keluhan mual dan muntah sering dialami ibu hamil pada usia kehamilan 8 sampai 12 minggu. Kondisi ini biasanya secara bertahap akan berkurang hingga akhirnya berhenti pada usia kehamilan 16 minggu. Bagi sebagian ibu hamil, mual dan muntah dianggap lumrah. Padahal, keluhan ini tidak boleh dianggap remeh. Mual dan muntah tentu sangat mengganggu aktivitas serta produktivitas si calon ibu.
Penyebab mual dan muntah
Penyebab utama mual dan muntah pada ibu hamil adalah zat yang diproduksi pada saat pembentukan plasenta dan produk yang dihasilkan oleh plasenta itu sendiri. Beberapa hal lain yang menyebabkan mual dan muntah pada ibu hamil disebutkan berikut ini. Kadar Estrogen dan asam lambung meningkat. Dengan meningkatnya hormon estrogen selama kehamilan, meningkat pula produksi asam lambung si calon ibu. Hal itulah yang menyebabkan timbulnya rasa mual. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan keadaan perut yang kosong. Oleh karena itu, biasanya keluhan mual terjadi pada pagi hari ketika perut ibu masih dalam keadaan kosong.
Penyebab lain adalah kehadiran Human Chorionic Gonadotrophin (HCG). HCG sebenarnya merupakan hormon yang bertugas melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormon progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi. Sayangnya, HCG juga memicu rasa mual. HCG diproduksi dalam kadar yang tinggi pada awal kehamilan. Seiring berjalannya bulan kehamilan, kadar HCG akan menurun sehingga keluhan mual dan muntah pun menurun.
Selain kedua hal di atas, mual dan muntah juga disebabkan metabolisme glikogen hati yang berubah. Hal itu diduga kuat sebagai salah satu pemicu keluhan mual dan muntah. Setelah terdapat kompensasi metabolisme glikogen dalam tubuh, keluhan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Penyebab terakhir adalah masalah psikologis. Ada dugaan bahwa ketidaksiapan menerima jabang bayi juga terkait dengan keluhan mual dan muntah. Kondisi itu tentu akan memperparah kondisi ibu hamil. Bagaimana mengatasinya?
Vitamin B6 Meringankan Mual dan Muntah
Pemberian obat untuk menekan rasa mual dan muntah tidak dapat diberikan begitu saja mengingat kemungkinan pengaruhnya terhadap janin (seperti kasus thalidomide). Sekarang ini, banyak beredar di pasaran, susu formula dengan kandungan vitamin B6 tinggi. Katanya, vitamin B6 berguna meringankan mual dan muntah pada ibu hamil. Benarkah?
Vitamin B6 atau piridoksin adalah vitamin larut air yang dalam dosis moderat dianggap tidak toksik. Pemberian vitamin B6 dalam bentuk tablet dapat membantu mengurangi mual dan muntah, namun, mekanisme pasti kerja tablet itu belum diketahui dengan jelas. Diduga vitamin B6 membantu metabolisme ibu hamil agar tetap seimbang.
Kadar vitamin B6 yang diperlukan oleh seorang ibu yang sedang berbadan dua adalah 1,9 miligram. Pada kadar tersebut, vitamin B6 membantu membentuk antibodi, sel darah merah, dan neurotrasmiter. Untuk mengatasi rasa mual dan muntah saat kehamilan, dosis vitamin B6 yang diperlukan lebih besar yaitu 10 mg sebanyak 3-4 kali sehari. Faktor penting yang harus diingat adalah sebelum mengkonsumsi vitamin B6, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Vitamin B6 sebenarnya sangat mudah didapat. Jika tak ingin repot, susu tinggi vitamin B6 dapat menjadi pilihan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa susu formula tinggi vitamin B6 dapat menurunkan frekuensi mual dan muntah. Penelitian tersebut dilaksanakan di daerah Lembang (Bandung) dengan mengikutsertakan 51 ibu hamil yang menderita mual dan muntah sebagai sampel penelitian. Data karakteristik ibu hamil seperti usia ibu, usia kehamilan, asupan zat gizi, dan pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan sebelum mulai suplementasi. Suplemen yang diberikan adalah susu formula tinggi vitamin B6, dengan kandungan 5 mg vitamin B6 dan 10 g protein, diminum dua kali sehari selama 10 hari.
Untuk mengatasi rasa mual dan muntah saat kehamilan, dosis vitamin B6 yang diperlukan lebih besar yaitu 10 mg sebanyak 3-4 kali sehari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mual dan muntah tidak terjadi setiap hari. Dari 51 ibu hamil, terdapat 22 orang mengalami mual setiap hari dan hanya 12 dari 22 ibu yang muntah setiap hari. Setelah mengkonsumsi susu formula tersebut, frekuensi mual dan muntah menurun secara bermakna. Penurunan tersebut, menurut para subjek, dapat dirasakan mulai hari ketiga dan keempat.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, susu formula tinggi vitamin B6 dapat masuk dalam daftar belanja pasien-pasien hamil Anda. Selain mendapatkan manfaat dari piridoksin untuk mengurangi keluhan mual dan muntah, pasien Anda juga mendapat manfaat zat gizi lainnya di dalam susu tersebut.
Dikutip dari MEDIA AESCULAPIUS
Susu Kaya Vitamin B6 Hindarkan Mual dan Muntah Saat Hamil